Minggu, 26 November 2017

Unilak Gelar Semiloka Prodi Agribisnis



fakultas pertanian unilak.2017

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) - Untuk menghasilkan lulusan yang benar-benar diperlukan oleh pasar kerja, Program Studi (Prodi) Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning (Unilak) menggelar Seminar dan Loka Karya (Semiloka) Kurikulum di Fakultas Pertanian pada Selasa (1/9).

�Sejak 2008 kurikulum Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian belum melakukan evaluasi. Seharusnya lima tahun sekali kurikulum harus dievaluasi disesuaikan dengan perkembangan zaman dan harus ada relevansinya dengan dunia kerja.

Tidak hanya berisi teoritis namun harus menghasilkan lulusan yang siap pakai di dunia kerja, untuk itu Prodi Agribisnis meminta masukan dan saran dari stakeholder baik dari kalangan perusahaan, birokrat, akademisi serta alumni  dalam merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,�� tutur Ketua Panitia Pelaksana Ir Deddy Zargustin MSi.

Mewakili dunia perusahaan, Manajer CSR Riau Agri yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit Ir Rafmen hadir sebagai narasumber dan memberikan masukan mengenai skill apa yang harus dimiliki oleh seorang profesional yang bekerja di pertanian dan perkebunan khususnya di Perusahaan Riau Agri.

Dari birokrasi, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau, drh Askardiya R Patrianov MP juga hadir sebagai narasumber pada semiloka Agribisnis ini. ��Ini Universitas milik Pemerintah Provinsi Riau. Tanggung jawab moralnya besar terhadap perkembangan dan kemajuan Provinsi Riau. Untuk itu, mari kami bekerja sama untuk membangun Riau,�� tuturnya.

Sementara Dra Enny Mutryarny MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Unilak optimis di tengah ketatnya persaingan dunia kerja lulusan Unilak pasti mampu bersaing di pasar kerja.

�Saat ini, Prodi Agribisnis Unilak telah berakreditasi B dan kami berharap empat tahun ke depan bisa meningkat menjadi A. AFTA dan KKNI bukanlah ancaman bagi kita melainkan ini adalah peluang bagi kita untuk terus maju dan mewujutkan visi Fakultas Pertanian yakni menjadi Fakultas Pertanian yang unggul di tingkat nasional 2030 berlandaskan budaya melayu,��ucapnya.(lim/sul)
 

Read more: http://riaupos.co/83791-arsip-unilak-gelar-semiloka-prodi-agribisnis-.html#ixzz4zbCQQoEO

Profil singkat UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Siapa yang tak kenal dengan Universitas kebanggaan masyarakat Riau yakni ini.
 Universitas Lancang Kuning Pekanbaru merupakan salah satu perguruan tinggi di Provinsi Riau.Universitas Lancang kuning berdiri berdasarkan surat keputusan no 001/KEP-Yasrah/82 tanggal 9 juni 1982 di bawah naungan Yayasan Raja Ali Haji.
Baca Juga : Inovasi Teknologi dan Seni menuju Riau Berbudaya



Daftar akreditasi jurusan di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
Jurusan
Akreditasi
Status
Teknik Sipil [S-1]
C
Berlaku sampai 14/02/2018
Teknik Informatika [S-1]
C
Berlaku sampai 29/06/2017
Arsitektur [S-1]
C
Berlaku sampai 14/02/2018
Manajemen [S-1]
B
Berlaku sampai 14/02/2018
Ilmu Hukum [S-1]
A
Berlaku sampai 20/07/2018
Ilmu Administrasi Negara [S-1]
B
Berlaku sampai 10/09/2019
Akuntansi [S-1]
B
Berlaku sampai 23/10/2019
Sastra Inggris [S-1]
B
Berlaku sampai 07/11/2019
Agribisnis [S-1]
B
Berlaku sampai 14/12/2019
Agroteknologi [S-1]
B
Berlaku sampai 01/10/2019
Pendidikan Bahasa Inggris [S-1]
C
Berlaku sampai 19/09/2020
Sastra Daerah [S-1]
B
Berlaku sampai 07/11/2020
Sistem Informasi [S-1]
C
Berlaku sampai 12/12/2020
Sastra Indonesia [S-1]
B
Berlaku sampai 29/12/2020
Manajemen [S-2]
B
Berlaku sampai 11/01/2021
Pendidikan Biologi [S-1]
B
Berlaku sampai 29/01/2021
Teknik Elektro [S-1]
B
Berlaku sampai 29/01/2021
Ilmu Perpustakaan [S-1]
B
Berlaku sampai 18/02/2021
Kehutanan [S-1]
B
Berlaku sampai 21/04/2021
Visi dan Misi  Unilak
Visi
“Menjadi Universitas Unggul di Tingkat Nasional, berlandaskan budaya melayu”.
Misi
  1. Meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan lulusan kompepetitif berskala nasional.
  2. Melakukan penelitian dalam rangka menyebarluaskan IPTEK dan budaya.
  3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka menyebarluaskan iptek dan budaya.
  4. Menjalin kemitraan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

Info Tambahan
Alamat : Jalan Yos Sudarso Km.8 Rumbai Pekanbaru
Nomor Telepon : 0761 - 52248
Facebook : Universitas Lancang Kuning
Website Resmi : www.unilak.ac.id
Catatan : Peringkat akreditasi yang kami sajikan merupakan data yang bersumber dari website resmi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Indonesia [BAN-PT]. Data ter-update nya silahkan cek secara langsung di  web BAN-PT Indonesia.

Field Trip KAPITA SELEKTA FAPERTA UNILAK 2017 MALAYSIA




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Kapita Selekta bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan pertanian dilapangan dengan berbagai aktivitasnya. Dilaksanakan dalam bentuk fieldtrip sehingga mahasiswa mendapat pengetahuan dan pengalaman langsung dan dapat menganalisa sesuai dengan perkuliahan yang diberikan. Objek kegiatan ini bisa instansi pendidikan, perusahaan swasta, pemerintah baik dari bidang budidaya, pengolahan hasil pertanian serta pemasaran yang berada di dalam maupun luar negri.
            Dengan mengunjungi langsung kegiatan pertanian dilapangan mahasiswa diharapkan dapat mengenal dan menganalisis sesuai dengan teori yang diperoleh dalam perkuliahan, bagaimana pelaksanaannya dalam praktek yang dilakukan oleh praktisi agribisnis. Diharapkan dengan pengetahuan, teknologi dan informasi yang diperoleh mahasiswa dapat menerapkan pengetahuannya selain untuk dirinya sendiri juga dapat memberkan
kontribusinya kepada masyarakat.
Pada awal pemenuhan kebutuhannya, manusia hanya mengambil dari alam sekitar tanpa kegiatan budidaya (farming), dengan demikian belum memerlukan sarana produksi pertanian. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia, alam tidak dapat menyediakan semua kebutuhan itu sehingga manusia mulai membudidayakan (farming) secara ekstensif berbagai tanaman, hewan dan ikan untuk memenuhi kebutuhannya. Pada tahap ini kegiatan budidaya mulai menggunakan sarana produksi, dilakukan dalarn pertanian itu sendiri (on farm) dan hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri (home consumption).
Tahap selanjutnya, ditandai dengan adanya spesialisasi dalam kegiatan budidaya sebagai akibat pengaruh perkembangan diluar sektor pertanian dan adanya perbedaan potensi sumberdaya alam (natural endowment) antar daerah, perbedaan ketrampilan (skill) dalam masyarakat serta terbukanya hubungan lalulintas antar daerah. Pada tahap ini, selain dikonsumsi sendiri, hasil-hasil pertanian mulai dipasarkan dan diolah secara sederhana sebelum dijual.
Perkembangan sektor pertanian selanjutnya dipacu oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat di sektor industri (kimia dan mekanik) dan transportasi. Pertanian menjadi semakin maju dan kompleks dengan ciri produktivitas per hektar yang semakin tinggi berkat penggunaan sarana produksi pertanian yang dihasilkan oleh industri (pupuk dan pestisida). Kegiatan pertanian semakin terspesialisasi menurut komoditi dan kegiatannya. Namun, petani hanya melakukan kegiatan budidaya saja, sementara pengadaan sarana produksi pertanian didominasi oleh sektor industri.

Dipihak lain karena proses pengolahan hasil-hasil pertanian untuk berbagai keperluan membutuhkan teknologi yang semakin canggih dan skala yang besar agar ekonomis, maka kegiatan ini pun didominasi oleh sektor industri pengolahan. Melalui proses pengolahan, produk-produk pertanian menjadi lebih beragam penggunaan dan pemasarannyapun menjadi lebih mudah (storable and transportable) sehingga dapat diekspor. Pada tahap ini pembagian kerja di dalam kegiatan pertanian menjadi semakin jelas, yaitu: kegiatan budidaya (farming) sebagai kegiatan pertanian dalam arti sempit, kegiatan produksi sarana pertanian (farm supplies) sebagai industri hulu dan kegiatan pengolahan komoditi pertanian sebagai industri hilir. Spesialisasi fungsional dalam kegiatan pertanian seperti yang telah dikemukakan diatas meliputi seluruh kegiatan usaha yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pertanian dan keseluruhannya disebut sistem "Agribisnis'.






1.2  Tujuan
        Kegiatan praktek kerja ini mempunyai tujuan, antara lain:
1.      Menambah pengetahuan mahasiswa tentang budidaya tanaman di tempat kegiatan atau lapangan.
2.      Sebagai sarana pembanding teori yang didapat di bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
3.      Sebagai media visual yang jelas bentuk-bentuk kegiatan agribisnis yang nyata.

1.3 Objek Kunjungan
1.      UTM (University Teknologi Malaysia)
2.      UPM (University Putra Malaysia)
3.      Genting Srtawberry Park


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut asal muasalnya kata Agribisnis berangkat dari kata Agribusiness, dimana Agri=Agriculture artinya pertanian dan Business berarti usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness) adalah usaha atau kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian berorientasi profit.
Istilah “agribusiness” untuk pertama kali dikenal oleh masyarakat Amerika Serikat pada tahun 1955, ketika John H. Davis menggunakan istilah tersebut dalam makalahnya yang disampakan pada "Boston Conference on Disiribution". Kemudian John H. Davis dan Ray Goldberg kembali lebih memasyarakatkan agribisnis melalui buku mereka yang berjudul "A Conception of Agribusiness" yang terbit tahun 1957 di Harvard University. Ketika itu kedua penulis bekerja sebagai guru besar pada Universitas tersebut. Tahun 1957, itulah dianggap oleh para pakar sebagai tahun kelahiran dari konsep agribisnis. Dalam buku tersebut, Davis dan Golberg mendefinisikan agribisnis sebagai berikut: "The sum total of all operation involved in the manufacture and distribution of farm supplies: Production operation on farm: and the storage, processing and distribution of farm commodities and items made from them". Berikut pengertian agribisnis sebagai suatu sistem menurut beberapa ahli :
ü  Arsyad dan kawan-kawan menyatakan Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegitan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatn pertanian.

ü  E. Paul Roy memandang agribisnis sebagai suatu proses koordinasi berbagai sub-sistem. Koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sub-sistem menjadi sebuah sistem.

ü  Wibowo mengartikan agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.
ü  Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian. (Downey and Erickson. 1987)
   Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dengan definisi ini dapat diturunkan ruang lingkup agribisnis yang mencakup semua kegiatan pertanian yang dimulai dengan pengadaan penyaluran sarana produksi (the manufacture and distribution of farm supplies), produksi usaha tani (Production on the farm) dan pemasaran (marketing) produk usaha tani ataupun olahannya. Ketiga kegiatan ini mempunyai hubungan yang erat, sehingga gangguan pada salah satu kegiatan akan berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan dalam bisnis.
Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktifitas, mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha tani serta agroindustri, yang saling terkait satu sama lain. Dengan demikian sistem agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yaitu:


A. Subsistem Agribisnis/Agroindustri Hulu
Meliputi pengadaan sarana produksi pertanian antara lain terdiri dari benih, bibit, makanan ternak, pupuk , obat pemberantas hama dan penyakit, lembaga kredit, bahan bakar, alat-alat, mesin, dan peralatan produksi pertanian. Pelaku-pelaku kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah perorangan, perusahaan swasta, pemerintah, koperasi. Betapa pentingnya subsistem ini mengingat perlunya keterpaduan dari berbagai unsur itu guna mewujudkan sukses agribisnis. Industri yang meyediakan sarana produksi pertanian disebut juga sebagai agroindustri hulu (upstream).
B. Subsistem budidaya / usahatani
Usaha tani menghasilkan produk pertanian berupa bahan pangan, hasil perkebunan, buah-buahan, bunga dan tanaman hias, hasil ternak, hewan dan ikan. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini adalah produsen yang terdiri dari petani, peternak, pengusaha tambak, pengusaha tanaman hias dan lain-lain.
C. Subsistem Agribisnis/agroindustri Hilir meliputi Pengolahan dan Pemasaran (Tata niaga) produk pertanian dan olahannya
Dalam subsistem ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produk usaha tani, pengolahan, penyimpanan dan distribusi. Sebagian dari produk yang dihasilkan dari usaha tani didistribusikan langsung ke konsumen didalam atau di luar negeri. Sebagian lainnya mengalami proses pengolahan lebih dahulu kemudian didistribusikan ke konsumen. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini ialah pengumpul produk, pengolah, pedagang, penyalur ke konsumen, pengalengan dan lain-lain. Industri yang mengolah produk usahatani disebut agroindustri hilir (downstream). Peranannya amat penting bila ditempatkan di pedesaan karena dapat menjadi motor penggerak roda perekonomian di pedesaan, dengan cara menyerap/mencipakan lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
D. Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan)
Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan) atau supporting institution adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi untuk mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan sub-sistem hulu, sub-sistem usaha tani, dan sub-sistem hilir. Lembaga-lembaga yang terkait dalam kegiatan ini adalah penyuluh, konsultan, keuangan, dan penelitian. Lembaga penyuluhan dan konsultan memberikan layanan informasi yang dibutuhkan oleh petani dan pembinaan teknik produksi, budidaya pertanian, dan manajemen pertanian. Untuk lembaga keuangan seperti perbankan, model ventura, dan asuransi yang memberikan layanan keuangan berupa pinjaman dan penanggungan risiko usaha (khusus asuransi). Sedangkan lembaga penelitian baik yang dilakukan oleh balai-balai penelitian atau perguruan tinggi memberikan layanan informasi teknologi produksi, budidaya, atau teknik manajemen mutakhir hasil penelitian dan pengembangan.
Berdasarkan pandangan bahwa agribisnis sebagai suatu sistem dapat terlihat dengan jelas bahwa subsistem-subsistem tersebut tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu dengan yang lain. Subsistem agribisnis hulu membutuhkan umpan balik dari subsistem usaha tani agar dapat memproduksi sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan budidaya pertanian. Sebaliknya, keberhasilan pelaksanaan operasi subsistem usaha tani bergantung pada sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hilir. Selanjutnya, proses produksi agribisnis hilir bergantung pada pasokan komoditas primer yang dihasilkan oleh subsistem usahatani. Subsistem jasa layanan pendukung, seperti telah dikemukakan, keberadaannya tergantung pada keberhasilan ketiga subsistem lainnya. Jika subsistem usahatani atau agribisnis hilir mengalami kegagalan, sementara sebagian modalnya merupakan pinjaman maka lembaga keuangan dan asuransi juga akan mengalami kerugian.

Dalam hal pengelolaan sub sistem agribisnis diatas memerlukan penanganan/manajerial. Maka kekhususan manajemen agribisnis antara lain dapat dinyatakan sebagaimana berikut :

1.     Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sektor agribisnis yaitu dari para produsen dasar sampai para pengirim, perantara, pedagang borongan, pemproses, pengepak, pembuat barang, usaha pergudangan, pengangkutan, lembaga keuangan, pengecer, kongsi bahan pangan, restoran dan lainnya.
2.     Besarnya jumlah agribisnis, secara kasar berjuta-juta bisnis yang berbeda telah lazim menangani aliran dari produsen sampai ke pengecer.
3.     Cara pembentukan agribisnis dasar di sekeliling pengusaha tani. Para pengusaha tani ini menghasilkan beratus-ratus macam bahan pangan dan sandang (serat).
4.     Keanekaragaman yang tidak menentu dalam hal ukuran agribisnis, dari perusahaan raksasa sampai pada organisasi yang di kelola oleh satu orang .
5.     Agribisnis yang berukuran kecil dan harus bersaing di pasar yang relative bebas dengan penjual yang berjumlah banyak dan pembeli yang lebih sedikit.
6.     Falsafah hidup tradisional yang dianut oleh para pekerja agribisnis cenderung membuat agribisnis lebih berpandangan konservatif dibanding bisnis lainnya.
7.     Kenyataan bahwa agribisnis cenderung berorientasi pada masyarakat, banyak di antaranya terdapat dikota kecil dan pedesaan, dimana hubungan antar perorangan penting dan ikatan bersifat jangka panjang.
8.     Kenyataan bahwa agribisnis yang sudah menjadi industri raksasa sekali pun sangat bersifat musiman.
9.     Agribisnis bertalian dengan gejala alam.
10.  Dampak dari program dan kebijakan pemerintah mengena langsung pada agribisnis. Misalnya harga gabah sangat dipengaruhi oleh peraturan pemerintah.

Apabila subsistem usahatani dimodernisasi/dikembangkan, maka akan membentuk sebuah sistem agribisnis. Dimana subsistem usahatani akan mempunyai keterkaitan erat ke belakang (backward linkage) yang berupa peningkatan kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi, dan kaitan ke depan (forward linkage) yang berupa peningkatan kegiatan pasca panen (terdiri dari pengolahan dan pemasaran produk pertanian dan olahannya). Jika subsistem usahatani digambarkan sebagai proses menghasilkan produk-produk pertanian di tingkat primer (biji, buah, daun, telur, susu, produk perikanan, dan lain-lain), maka kaitannya dengan industri berlangsung ke belakang (backward linkage) dan ke depan (forward linkage). Kaitan ke belakang berlangsung karena usahatani memerlukan input seperti bibit dan benih berkualitas, pupuk, pestisida, pakan ternak, alat dan mesin pertanian, modal, teknologi, serta manajemen. Sedangkan keterkaitan erat ke depan dapat diartikan bahwa suatu industri muncul karena mempergunakan hasil produksi budidaya/usahatani sebagai bahan bakunya, atau bisa juga suatu produk agroindustri digunakan untuk bahan baku industri lainnya. Kaitan ke depan berlangsung karena produk pertanian mempunyai berbagai karakteristik yang berbeda dengan produk industri, antara lain misalnya: musiman, tergantung pada cuaca, membutuhkan ruangan yang besar untuk menyimpannya (Bulky / voluminous), tidak tahan lama/mudah rusak (perishable), harga fluktuatif, serta adanya kebutuhan dan tuntutan konsumen yang tidak hanya membeli produknya saja, tapi makin menuntut persyaratan kualitas (atribut produk) bila pendapatan meningkat. Selanjutnya kaitan ke belakang ini disebut juga agroindustri Hulu (Up stream) dan kaitan ke depan disebut agroindustri hilir (Down stream).
Keterkaitan berikutnya adalah kaitan ke luar (outside linkage), ini terjadi karena adanya harapan agar system agribisnis dapat berjalan/berlangsung secara terpadu (integrated) antar subsistem. Kaitan ke luar ini berupa lembaga penunjang kelancaran antar subsistem. Organisasi pendukung agribisnis merupakan organisasi sebagai pendukung atau penunjang jalannya kegiatan agribisnis yakni dalam hal untuk mendukung dan melayani serta mengembangka n kegiatan sub-sistem hulu, sub-sistem usaha tani, dan sub-sistem hilir. Organisasi pendukung agribisnis ini biasa disebut juga dengan organisasi jasa pendukung agribisnis. Seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga transportasi, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintah (kebijakan fiskal dan moneter, perdagangan internasional, kebijakan tata-ruang, serta kebijakan lainnya).



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1    UPM (Universitas Putra Malaysia)

UPM(Universitas Putra Malaysia)


            Universitas Putra Malaysia Fakultas Pertanian Beralamat di serdang Selangor 43400, Malaysia Pada akhir 1998 memiliki lahan seluas 1108,103 ha, Fakulti Pertanian mempunyai 3 jurusan akademik, yaitu Jurusan Agronomi dan Hortikultur, Jurusan Perlindungan Tumbuhan dan Jurusan Sains Tanah. Dimulai pada Januari 1999, berlakunya proses penstrukturan prodi di Universiti Putra Malaysia yang melibatkan juga Fakultas Pertanian. pestrukturan ini adalah berkonsepkan penyatuan atau integrasi elemen utama dalam sistem pertanian yaitu tanaman, hewan, tanah, teknologi dan pengurusan. Berdasarkan kepada konsep ini, Fakultas Pertanian kini mempunyai 7 Jurusan,yaitu Sains Tanaman, Sains Haiwan, Perlindungan Tumbuhan, Pengurusan Tanah, Perniagaantani dan Sistem Maklumat, Teknologi Pertanian dan Akuakultur.
            Sebagai fakultas tertua di Malaysia, maka Fakulti Pertanian mempunyai peranan utama untuk menangani secara langsung masalah pertanian negara serta prospek pembangunan industri pertanian dalam jangka masa panjang terutama kepada program latihan sumber manusia dengan tenaga terlatih yang terdiri daripada sumber daya manusia yang berpandangan jauh ke hadapan dan berupaya bersaing dengan industry luar.
            Berdasarkann sistem pendidikan negara, Fakultas Pertanian berusaha mengeluarkan pakar pertanian terlatih, berjiwa wirausaha dan berupaya menghasilkan teknologi pertanian terbaru dan tinggi, hasil dari program penyelidikan dan pengkomersilan.
Peringkat ijazah sarjana muda (Strata Satu)
Setakat ini terdapat lima program pengajian peringkat ijazah sarjana muda ditawarkan oleh Fakulti Pertanian
  • Bacelor Sains Pertanian
  • Bacelor Sains Hortikultur
  • Bacelor Sains (Perniagaantani)
  • Bacelor Pertanian (Akuakultur)
  • Bacelor Pertanian (Sains Ternakan)
Peringkat ijazah lanjutan (Strata Dua)
  • Master Sains Pertanian
  • Master Sains
  • Master Pengurusan Sumber Tanah
  • Master Pengurusan Perladangan
  • Master Pengurusan Tanah Lestari

Organisasi
            Fakultas Pertanian dikepalai oleh seorang Dekan. Beliau dibantu oleh tiga orang wakil  Dekan yang masing-masing bertanggungjawab ke atas aktiviti Akademik, Hal-Ehwal Pelajar dan Alumni, Siswazah, Penyelidikan dan Antarabangsa, dan Pembangunan, Jaringan Industri dan Masyarakat.
            Organisasi di peringkat jabatan pula diketuai oleh seorang Ketua Jabatan yang bertanggungjawab ke atas hal ehwal jabatan yang merangkumi perlaksanaan aktiviti akademik dan pengendalian kerja-kerja penyelidikan.
            Fakultas pertanian ssat ini mempunyai tujuh jurusan terdiri dari Jurusan Sains Tanaman, Jabatan Perlindungan Tumbuhan, Jurusan Pengurusan Tanah, Jurusan Sains Haiwan, Jurusan Perniagaantani dan Sistem Maklumat , Jurusan Teknologi Pertanian dan Jabatan Akuakultur.
            Universitas UPM Fakultas Pertanian menggunakan konsep tanaman Bandaran atau perkarangan sempit yaitu memanfaatkan lahan kecil. Di setiap blok bangunan UPM menggunakan konsep bandaran.
  • Pada blok A yaitu blok perikanan menggunakan konsep bandaran yang berpadu dengan kolam ikan yang sederhana menggunakan barang-barang bekas. Untuk pembuatan kolam menggunakan sisa bata bekas bangunan, selain itu pada blok ini terdapat konsep Aquaponik yaitu paduan antara kolam ikan dan di atasnya tanaman.
  • Blok B yaitu blok Agirbisnis menggunakan konsep bandaran yang berpadu taman dengan tanaman hidroponik. Tanaman yang di hidroponik diantaranya sawi, bayam, bawang daun, dll.
  • Blok C yaitu blok Hewan. Pada blok ini menggunakan konsep bandaran yaitu pada konsep ini ada beberapa kandang hewan yaitu hewan ayam dan kelinci, selan itu ada tanaman obat-obatan, buan-buahan (anggur, pisang) dan tanaman hias.
  • Blok D yitu blok ilmu tanah. Pada blok ini juga menggunakan konsep bandaran.
 Di lahan praktek Fakultas Pertanian terdapat beberapa tanaman yaitu ubi, talas, dan pisang. Pada tanaman ubi yang ditanam adalah ubi kuning dengan luas 2 ekar. Tanaman ubi ditanam secara 2 tahap, tahap 1 ditanam 1 ekar selanjutnya tahap 2 seluas 1 ekar. Bibit ubi kuning pertama kali dibeli di pengusaha ubi dan selanjutnya melakukan pembibitan sendiri. Pengolahan dilakukan secara manual dan menggunakan pupuk kandang. Tanaman panen pada usia 8 bulan lalu dijual dengan harga 70 sen/Kg atau 700 ringgit/ton. Hasil panen dijual secara borong kepada pengusaha keripik.
Pada Fakultas Pertanian terdapat 12 rumah kaca yang digunakan para mahasiswa dalam melakukan penelitian. Di dalam rumah kaca menggunakan system irigasi dan vertilezer. Adapun tanaman yang ditanam pada rumah kaca ini adalah melon, cabe, dan tomat yang dijual kesekitar kampus.
2. UTM (Universitas Teknologi Malaysia)
            Universitas Teknologi Malaysia beralamat di Kuala Lumpur dan didirikan pada tahun 2008. UTM memiliki 2 kampus yaitu yang pertama di Johor Baru dan di Kuala Lumpur. Menjalankan visi untuk menjadi Universitas Penelitian Wirausaha yang terkenal di dunia, UTM dibentuk menjadi pusat keunggulan akademis dan teknologi. Misinya adalah menjadi pemimpin dalam pengembangan sumber daya manusia dan teknologi-teknologi kreatif yang dapat memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan negara. UTM saat ini merupakan institusi utama di Malaysia untuk bidang teknik, sains dan teknologi. UTM juga merupakan salah satu universitas terbaik dalam World University Rankings untuk bidang teknik dan teknologi.
            Kebudayaan penelitian yang menstimulasi diberikan UTM melalui 11 Research Alliances/RA (Persekutuan Penelitian) dalam mata kuliah-mata kuliah strategis yang akan memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan perkembangan nasional. Selain banyak fakultas akademis, UTM juga memiliki 28 Centres of Excellence/CoE (Pusat Keunggulan) untuk menyokong penelitian dan pendidikan teknologikal universitas. Semua fasilitas ini mendukung lingkungan penelitian yang lebih giat di universitas, serta memperkuat kapasitas pengembangan penelitian, mempromosikan keahlian dan menstimulasi komersialisasi produk-produk penelitian yang bernilai. UTM juga terlibat secara aktif dalam kolaborasi penelitian dalam minat yang serupa dengan berbagai institusi ternama seperti Harvard University, MIT, University of Oxford, Imperial College of London, University of Cambridge, Tokyo University dan Meiji University.
            Universiti Teknologi Malaysia menyambut mahasiswa dari seluruh penjuru dunia. UTM saat ini memiliki mahasiswa-mahasiswa asal Timur Tengah, Indonesia, Nigeria, Sudan, Pakistan, China, Somalia, Kazakhstan dan negara-negara lainnya.

Keunggulan:
  • Akreditasi diri dan otonomi universitas yang diberikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia
  • Universitas yang berfokus pada alumni, memiliki persentase mahasiswa pascasarjana tertinggi di Malaysia, yaitu 56%, PhD 5,140 (menurut data hingga 31 Desember 2013)
  • Memenangi National Intellectual Property Award sebanyak empat kali, pada tahun 2006,2009,2010 dan 2012
  • Masuk dalam Webometrics Ranking of World Universities pada Juli 2012 oleh Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia
  • Masuk dalam Top University Ranking di Malaysia
Peringkat ke-1: Web Repositori – 2013
Peringkat ke-4 di 4ICU world University Ranking – 2013
Menempati peringkat ketiga tertinggi dalam Malaysia University web 2013
Menempati peringkat ketiga tertinggi dalam dalam World Business School Malaysia pada tahun 2013
  • Top 1% dalam QS World University Rankings 2014 untuk kategori Teknik & Teknologi (Teknik Kimia, Sipil & Teknik Struktural, Teknik Elektrikal dan Teknik Mekanikal)
  • Menduduki peringkat ke-2 di Malaysia Excellence Business School Category untuk Eduniversal 3 Palmes pada tahun 2012
            Universitas Teknologi Malaysia (UTM) merupakan internasional business school yang menerapkan wirausaha dengan menggunkan teknologi. Ada beberapa teknologi yang telah diterapkan oleh UTM misalnya robot, sistem parkir, meteran listrik yang lebih hemat, signal 5G, dan teknologi untuk tanaman baru yang dapat memberikan informasi apakah tanaman itu tumbuh atau mati.
3.        Genting Strawberry Park
      Agrowisata atau agroturism didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.

       Secara sederhana pengertian agrowisata atau wisata agro adalah kegiatan wisata yang berlokasi atau berada di kawasan pertanian secara umum atau lebih dikhususkan pada areal holtikiltura, pengembangan agrowisata pada konsep universal dapat ditempuh melalui disersifikasi dan peningkatan kualitas sesuai dengan persyaratan yang diminta konsumen dan masyarakatglobal.
           Motivasi agroturism adalah disamping untuk menghasilkan pendapatan tamabahan bagi petani, juga merupakan kesempatan untuk mendidik orang banyak atau masyarakat tentang pertanian dan ekosistem. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumberdaya alam, teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar lokasi wisata. Agrowisata bukan semata merupakan usaha atau bisnis dibidang jasa yang menjual jasa bagi pemenuhan konsumen akan pemandangan yang indah dan udara yang segar, namun juga dapat berperan sebagai media promosi produk pertanian, menjadi media pendidikan, memberikan signal peluang pengembangan disersifikasi produk agribisnis dan berarti pula dapat menjadi kawasan pertumbuhan baru wilayah. Dengan demikian agrowisata dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan daerah baru.
.
                                               
            Kebun Stowbery di Genting highland, malaysia adalah suatu agrowisata strawberry dan bunga, selain itu mereka juga memproduksi beberapa hasil olahan strawberry dan bunga. Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai kebun stroberi, berikut akan di bahas mengenai pengertian buah stroberi. Buah stroberi adalah buah palsu dimana biji buahnya bukan berada dalam daging buah, melainkan tersebar merata pada permukaan buah. Buah ini berwarna putih kehijauan, dan ketika masak akan berwarna merah terang. Berikut adalah ciri – ciri daerah yang dapat dengan subur untuk ditanami buah stroberi :

Ketinggian tempat : 1000- 1500 meter dpl
Kelembaban udara : 80 – 90%
Curah hujan : 600 – 700 mm pertahun
Suhu : 17 – 20 derajat celcius
Media tanam : tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara baik.
            Untuk memasuki kebun stawbery ini dikenakan biaya 10 ringgit/orang. Beberapa produk strawberry yang dihasilkan oleh kebun srawbery di genting highland adalah
*      Buah segar 100 g              : 15 ringgit
*      Selai 210 gr                       : 10 ringgit
*      Jus 1300 gr                        : 12 ringgit
*      Gulali                                : 4 ringgit
*      Petik buah segar 100 gr 3 orang 8 ringgit
    
            Selai Strawberry                                                          Gulali
    
            Strawberry Segar                                            Jus Segar
            Selain buah strawberry di kebun ini juga terdapat kebun Bunga yang tersusun rapi, apalagi saat ini foto selfi sedang booming sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan domestic maupun internasional. Bunga lavender tersebut juga diolah menjadi parfum  dan handbody lotion sehingga menjadi daya tambah nilai ekonomis bunga tersebut. Produk-produk Bunga ada juga berbentuk boneka bunga, parfum ruangan, vitamin kulit dan lain-lain.
    
            Salep Lavender                                                           Ekstrak Lavender
       
                        Hand and body Lotion                       Gel Lavender
Bunga Seruni (crhsantimum)


Bunga tahi ayam
Bunga mawar (Rosa canina)
Bunga Pacar air (impatiens balsamina L )


Bunga terompet  kecil ( Allamanda cathartica)
Bunga Kenop ungu (kyllinga monocephala rottb)






Bunga Lavender (Lavendula afficinalis syn L)






BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam kegiatan kapita selakta ini dapat disimpulkan :
1.      Agribisnis sebagai suatu sistem, bukan sebagai sektor karena jika tidak ada salah satu sub sistemnya maka agribisnis tidak akan berjalan. Susbsistem agribisnis itu sendiri ialah Hulu, Usahatani, Hilir dan Kelembagaan.
2.        Pada fakultas pertanian UPM mereka menggunakan konsep bandaran pada setiap gedung sehingga lahan yang sempit tetap bermanfaat dan dibandaran tersebut diterapkan konsep yang dipelajari pada materi perkulihan. Selain itu pada sistem rumah kaca di UPM menggunakan sistem irigasi dan fertilizer untuk tanaman cabe, melon, dan tomat begitupun dengan sistem budidaya tanaman strawberry di Genting Strawberry Park.
3.        Di UTM tidak di pungkiri lagi mereka sudah menerapkan teknologi yang selalu ter-update. Mereka merupakan sekolah bisnis yang sudah mendapat berbagai penghargaan dari kementrian pendidikan Malaysia. Sehingga kita seharusnya menjasi termotifasi lagi setelah berkunjung kesana baik dalam bahasa inggris mereka yang baik, karn menurut saya bahasa inggris merupakan jembatan komunikasi universal sehingga mereka dapat memperluas ilmu nya dengan referensi dari luar negeri. 
4.      Tidak hanya sebagai lahan budidaya di genting strawberry park terdapat agrowisata tanaman bunga yang menjadi daya tarik wisatawan domestic maupun wisatawan internasional dikarenakan tempat ini juga sangat indah untuk dijadikan objek fotografer.
5.      Selain objek agrowisata genting strawberry park juga menghasilkan hasil olahan strawberry dan olahan dari bunga sehingga mendapat nilai ekonomis.

4.2 Saran
1. Mahasiswa diharapkan terbuka wawasannya dan termotivasi sehingga dapat menerapkan apa yang sudah  dipelajari khususnya dibidang pertanian agribisnis di lingkungan.
2. Mahasiswa juga termotivasi dengan bahasa inggris mereka yang baik. Sehingga setiap mahasiswa kita setidaknya bisa sedikit banyak bisa berbahasa inggris yang merupakan bahasa universal di dunia ini
3. Sebaiknya teknologi pertanian yang digunakan universitas Malaysia dapat diterapkan juga di pekanbaru yang tentunya didukung oleh pemerintah sehingga dapat memajukan pertanian dan tidak tertinggal.
4. Kesadaran dari mahasiswa kita sendiri seharusnya lebih ditingkat akan mengelola bangunan yang sudah di bangun dan lebih mengoptimalkan bangunan tersebut dalam penunjang proses pembelajaran . contonya  seperti rumah kaca di fakultas kita yang kurang dirawat dengan baik



DAFTAR PUSTAKA

Baharsjah, S. 1991. Rencana Pembangunan Agribisnis dalam Pembangunan Jangka Panjang       Tahap Kedua. Makalah sebagai pengantar Diskusi di Deptan RI (tidak       dipubilkasikan).

Krisnamurthi, Y.B. dan-B. Saragih. 1992. Perkembangan Agribisnis Kecil. Mimbar Sosek             No.6 Desember 1992. Sosek Faperta IPB, Bogor.

Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.


Lampiran


Brigjen TNI Edy Natar Beri Pembekalan Kepemimpinan di Unilak

PEKANBARU,  - Hadirnya Danrem 031/WB, Brigjen TNI Edy Natar di Fakultas Hukum Unilak karena adanya permintaan dari Dewan perwakilan ma...