BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kapita
Selekta bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan pertanian dilapangan dengan
berbagai aktivitasnya. Dilaksanakan dalam bentuk fieldtrip sehingga mahasiswa
mendapat pengetahuan dan pengalaman langsung dan dapat menganalisa sesuai
dengan perkuliahan yang diberikan. Objek kegiatan ini bisa instansi pendidikan,
perusahaan swasta, pemerintah baik dari bidang budidaya, pengolahan hasil
pertanian serta pemasaran yang berada di dalam maupun luar negri.
Dengan
mengunjungi langsung kegiatan pertanian dilapangan mahasiswa diharapkan dapat
mengenal dan menganalisis sesuai dengan teori yang diperoleh dalam perkuliahan,
bagaimana pelaksanaannya dalam praktek yang dilakukan oleh praktisi agribisnis.
Diharapkan dengan pengetahuan, teknologi dan informasi yang diperoleh mahasiswa
dapat menerapkan pengetahuannya selain untuk dirinya sendiri juga dapat
memberkan
kontribusinya kepada masyarakat.
Pada awal pemenuhan kebutuhannya,
manusia hanya mengambil dari alam sekitar tanpa kegiatan budidaya (farming), dengan
demikian belum memerlukan sarana produksi pertanian. Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan manusia, alam tidak dapat menyediakan semua kebutuhan
itu sehingga manusia mulai membudidayakan (farming) secara
ekstensif berbagai tanaman, hewan dan ikan untuk memenuhi kebutuhannya. Pada
tahap ini kegiatan budidaya mulai menggunakan sarana produksi, dilakukan dalarn
pertanian itu sendiri (on farm) dan hanya untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sendiri (home consumption).
Tahap selanjutnya, ditandai
dengan adanya spesialisasi dalam kegiatan budidaya sebagai akibat pengaruh
perkembangan diluar sektor pertanian dan adanya perbedaan potensi sumberdaya
alam (natural endowment) antar daerah, perbedaan ketrampilan (skill)
dalam masyarakat serta terbukanya hubungan lalulintas antar daerah. Pada tahap
ini, selain dikonsumsi sendiri, hasil-hasil pertanian mulai dipasarkan dan
diolah secara sederhana sebelum dijual.
Perkembangan sektor pertanian
selanjutnya dipacu oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat di sektor industri
(kimia dan mekanik) dan transportasi. Pertanian menjadi semakin maju dan
kompleks dengan ciri produktivitas per hektar yang semakin tinggi berkat
penggunaan sarana produksi pertanian yang dihasilkan oleh industri (pupuk dan
pestisida). Kegiatan pertanian semakin terspesialisasi menurut komoditi dan
kegiatannya. Namun, petani hanya melakukan kegiatan budidaya saja, sementara
pengadaan sarana produksi pertanian didominasi oleh sektor industri.
Dipihak lain karena proses
pengolahan hasil-hasil pertanian untuk berbagai keperluan membutuhkan teknologi
yang semakin canggih dan skala yang besar agar ekonomis, maka kegiatan ini pun
didominasi oleh sektor industri pengolahan. Melalui proses pengolahan,
produk-produk pertanian menjadi lebih beragam penggunaan dan pemasarannyapun
menjadi lebih mudah (storable and transportable) sehingga
dapat diekspor. Pada tahap ini pembagian kerja di dalam kegiatan pertanian
menjadi semakin jelas, yaitu: kegiatan budidaya (farming) sebagai
kegiatan pertanian dalam arti sempit, kegiatan produksi sarana pertanian (farm
supplies) sebagai industri hulu dan kegiatan pengolahan komoditi
pertanian sebagai industri hilir. Spesialisasi fungsional dalam kegiatan
pertanian seperti yang telah dikemukakan diatas meliputi seluruh kegiatan usaha
yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pertanian dan
keseluruhannya disebut sistem "Agribisnis'.
1.2
Tujuan
Kegiatan praktek kerja ini mempunyai tujuan, antara
lain:
1. Menambah
pengetahuan mahasiswa tentang budidaya tanaman di tempat kegiatan atau
lapangan.
2. Sebagai
sarana pembanding teori yang didapat di bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya
di lapangan.
3. Sebagai
media visual yang jelas bentuk-bentuk kegiatan agribisnis yang nyata.
1.3
Objek Kunjungan
1. UTM
(University Teknologi Malaysia)
2. UPM
(University Putra Malaysia)
3. Genting
Srtawberry Park
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut asal muasalnya kata
Agribisnis berangkat dari kata Agribusiness, dimana Agri=Agriculture artinya
pertanian dan Business berarti usaha atau kegiatan yang
berorientasi profit. Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness)
adalah usaha atau kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian
berorientasi profit.
Istilah “agribusiness”
untuk pertama kali dikenal oleh masyarakat Amerika Serikat pada tahun 1955,
ketika John H. Davis menggunakan istilah tersebut dalam makalahnya yang
disampakan pada "Boston Conference on Disiribution".
Kemudian John H. Davis dan Ray Goldberg kembali lebih memasyarakatkan
agribisnis melalui buku mereka yang berjudul "A Conception of
Agribusiness" yang terbit tahun 1957 di Harvard University.
Ketika itu kedua penulis bekerja sebagai guru besar pada Universitas tersebut.
Tahun 1957, itulah dianggap oleh para pakar sebagai tahun kelahiran dari konsep
agribisnis. Dalam buku tersebut, Davis dan Golberg mendefinisikan agribisnis
sebagai berikut: "The sum total of all operation involved in the
manufacture and distribution of farm supplies: Production operation on farm:
and the storage, processing and distribution of farm commodities and items made
from them". Berikut pengertian agribisnis sebagai suatu sistem
menurut beberapa ahli :
ü Arsyad
dan kawan-kawan menyatakan Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan
hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.
Pertanian dalam arti luas adalah kegitan usaha yang menunjang kegiatan
pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatn pertanian.
ü
E. Paul Roy memandang agribisnis
sebagai suatu proses koordinasi berbagai sub-sistem. Koordinasi merupakan
fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sub-sistem menjadi sebuah
sistem.
ü Wibowo
mengartikan agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan,
prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu
usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.
ü Agribisnis
adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam
arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi,
pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran
masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud
dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan
kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian. (Downey and Erickson.
1987)
Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh
keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen,
proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dengan definisi ini dapat diturunkan
ruang lingkup agribisnis yang mencakup semua kegiatan pertanian yang dimulai
dengan pengadaan penyaluran sarana produksi (the manufacture and
distribution of farm supplies), produksi usaha tani (Production on the
farm) dan pemasaran (marketing) produk usaha tani ataupun olahannya.
Ketiga kegiatan ini mempunyai hubungan yang erat, sehingga gangguan pada salah
satu kegiatan akan berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan dalam
bisnis.
Secara konsepsional sistem
agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktifitas, mulai dari pengadaan dan
penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan pemasaran produk-produk yang
dihasilkan oleh usaha tani serta agroindustri, yang saling terkait satu sama
lain. Dengan demikian sistem agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri
dari berbagai subsistem yaitu:
A.
Subsistem Agribisnis/Agroindustri Hulu
Meliputi pengadaan sarana
produksi pertanian antara lain terdiri dari benih, bibit, makanan ternak, pupuk
, obat pemberantas hama dan penyakit, lembaga kredit, bahan bakar, alat-alat,
mesin, dan peralatan produksi pertanian. Pelaku-pelaku kegiatan pengadaan dan
penyaluran sarana produksi adalah perorangan, perusahaan swasta, pemerintah,
koperasi. Betapa pentingnya subsistem ini mengingat perlunya keterpaduan dari
berbagai unsur itu guna mewujudkan sukses agribisnis. Industri yang meyediakan
sarana produksi pertanian disebut juga sebagai agroindustri hulu (upstream).
B.
Subsistem budidaya / usahatani
Usaha tani menghasilkan produk
pertanian berupa bahan pangan, hasil perkebunan, buah-buahan, bunga dan tanaman
hias, hasil ternak, hewan dan ikan. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini adalah
produsen yang terdiri dari petani, peternak, pengusaha tambak, pengusaha
tanaman hias dan lain-lain.
C.
Subsistem Agribisnis/agroindustri Hilir meliputi Pengolahan dan Pemasaran (Tata
niaga) produk pertanian dan olahannya
Dalam subsistem ini terdapat
rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produk usaha tani, pengolahan,
penyimpanan dan distribusi. Sebagian dari produk yang dihasilkan dari usaha
tani didistribusikan langsung ke konsumen didalam atau di luar negeri. Sebagian
lainnya mengalami proses pengolahan lebih dahulu kemudian didistribusikan ke konsumen.
Pelaku kegiatan dalam subsistem ini ialah pengumpul produk, pengolah, pedagang,
penyalur ke konsumen, pengalengan dan lain-lain. Industri yang mengolah produk
usahatani disebut agroindustri hilir (downstream). Peranannya amat
penting bila ditempatkan di pedesaan karena dapat menjadi motor penggerak roda
perekonomian di pedesaan, dengan cara menyerap/mencipakan lapangan kerja
sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
D.
Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan)
Subsistem
jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan) atau supporting
institution adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi untuk mendukung
dan melayani serta mengembangkan kegiatan sub-sistem hulu, sub-sistem usaha
tani, dan sub-sistem hilir. Lembaga-lembaga yang terkait dalam kegiatan ini
adalah penyuluh, konsultan, keuangan, dan penelitian. Lembaga penyuluhan dan
konsultan memberikan layanan informasi yang dibutuhkan oleh petani dan
pembinaan teknik produksi, budidaya pertanian, dan manajemen pertanian. Untuk
lembaga keuangan seperti perbankan, model ventura, dan asuransi yang memberikan
layanan keuangan berupa pinjaman dan penanggungan risiko usaha (khusus
asuransi). Sedangkan lembaga penelitian baik yang dilakukan oleh balai-balai penelitian
atau perguruan tinggi memberikan layanan informasi teknologi produksi,
budidaya, atau teknik manajemen mutakhir hasil penelitian dan pengembangan.
Berdasarkan pandangan bahwa
agribisnis sebagai suatu sistem dapat terlihat dengan jelas bahwa subsistem-subsistem
tersebut tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu dengan yang
lain. Subsistem agribisnis hulu membutuhkan umpan balik dari subsistem usaha
tani agar dapat memproduksi sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan
budidaya pertanian. Sebaliknya, keberhasilan pelaksanaan operasi subsistem
usaha tani bergantung pada sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem
agribisnis hilir. Selanjutnya, proses produksi agribisnis hilir bergantung pada
pasokan komoditas primer yang dihasilkan oleh subsistem usahatani. Subsistem
jasa layanan pendukung, seperti telah dikemukakan, keberadaannya tergantung
pada keberhasilan ketiga subsistem lainnya. Jika subsistem usahatani atau
agribisnis hilir mengalami kegagalan, sementara sebagian modalnya merupakan
pinjaman maka lembaga keuangan dan asuransi juga akan mengalami kerugian.
Dalam hal pengelolaan sub sistem
agribisnis diatas memerlukan penanganan/manajerial. Maka kekhususan manajemen
agribisnis antara lain dapat dinyatakan sebagaimana berikut :
1. Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat
besar pada sektor agribisnis yaitu dari para produsen dasar sampai para
pengirim, perantara, pedagang borongan, pemproses, pengepak, pembuat barang,
usaha pergudangan, pengangkutan, lembaga keuangan, pengecer, kongsi bahan
pangan, restoran dan lainnya.
2. Besarnya jumlah agribisnis, secara kasar
berjuta-juta bisnis yang berbeda telah lazim menangani aliran dari produsen
sampai ke pengecer.
3. Cara pembentukan agribisnis dasar di
sekeliling pengusaha tani. Para pengusaha tani ini menghasilkan beratus-ratus
macam bahan pangan dan sandang (serat).
4. Keanekaragaman yang tidak menentu dalam
hal ukuran agribisnis, dari perusahaan raksasa sampai pada organisasi yang di
kelola oleh satu orang .
5. Agribisnis yang berukuran kecil dan
harus bersaing di pasar yang relative bebas dengan penjual yang berjumlah
banyak dan pembeli yang lebih sedikit.
6. Falsafah hidup
tradisional yang dianut oleh para pekerja agribisnis cenderung membuat
agribisnis lebih berpandangan konservatif dibanding bisnis lainnya.
7. Kenyataan bahwa agribisnis cenderung
berorientasi pada masyarakat, banyak di antaranya terdapat dikota kecil dan
pedesaan, dimana hubungan antar perorangan penting dan ikatan bersifat jangka
panjang.
8. Kenyataan bahwa agribisnis yang sudah
menjadi industri raksasa sekali pun sangat bersifat musiman.
9. Agribisnis bertalian dengan gejala alam.
10. Dampak dari program dan kebijakan pemerintah mengena
langsung pada agribisnis. Misalnya harga gabah sangat dipengaruhi oleh
peraturan pemerintah.
Apabila subsistem usahatani
dimodernisasi/dikembangkan, maka akan membentuk sebuah sistem agribisnis.
Dimana subsistem usahatani akan mempunyai keterkaitan erat ke belakang (backward
linkage) yang berupa peningkatan kegiatan pengadaan dan penyaluran
sarana produksi, dan kaitan ke depan (forward linkage) yang
berupa peningkatan kegiatan pasca panen (terdiri dari pengolahan dan pemasaran
produk pertanian dan olahannya). Jika subsistem usahatani digambarkan sebagai
proses menghasilkan produk-produk pertanian di tingkat primer (biji, buah,
daun, telur, susu, produk perikanan, dan lain-lain), maka kaitannya dengan
industri berlangsung ke belakang (backward linkage) dan ke depan (forward
linkage). Kaitan ke belakang berlangsung karena usahatani memerlukan input
seperti bibit dan benih berkualitas, pupuk, pestisida, pakan ternak, alat dan
mesin pertanian, modal, teknologi, serta manajemen. Sedangkan keterkaitan erat
ke depan dapat diartikan bahwa suatu industri muncul karena mempergunakan hasil
produksi budidaya/usahatani sebagai bahan bakunya, atau bisa juga suatu produk
agroindustri digunakan untuk bahan baku industri lainnya. Kaitan ke depan
berlangsung karena produk pertanian mempunyai berbagai karakteristik yang berbeda
dengan produk industri, antara lain misalnya: musiman, tergantung pada cuaca,
membutuhkan ruangan yang besar untuk menyimpannya (Bulky / voluminous),
tidak tahan lama/mudah rusak (perishable), harga fluktuatif, serta
adanya kebutuhan dan tuntutan konsumen yang tidak hanya membeli produknya saja,
tapi makin menuntut persyaratan kualitas (atribut produk) bila pendapatan
meningkat. Selanjutnya kaitan ke belakang ini disebut juga agroindustri Hulu (Up
stream) dan kaitan ke depan disebut agroindustri hilir (Down stream).
Keterkaitan berikutnya adalah
kaitan ke luar (outside linkage), ini terjadi karena adanya harapan agar
system agribisnis dapat berjalan/berlangsung secara terpadu (integrated)
antar subsistem. Kaitan ke luar ini berupa lembaga penunjang kelancaran antar
subsistem. Organisasi pendukung agribisnis merupakan organisasi sebagai
pendukung atau penunjang jalannya kegiatan agribisnis yakni dalam hal untuk mendukung dan melayani serta mengembangka n kegiatan
sub-sistem hulu, sub-sistem usaha tani, dan sub-sistem hilir. Organisasi
pendukung agribisnis ini biasa disebut juga dengan organisasi jasa pendukung
agribisnis. Seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti
lembaga keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga transportasi,
lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintah (kebijakan fiskal dan moneter,
perdagangan internasional, kebijakan tata-ruang, serta kebijakan lainnya).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
UPM
(Universitas Putra Malaysia)
|
UPM(Universitas Putra Malaysia) |
Universitas
Putra Malaysia Fakultas Pertanian Beralamat di serdang Selangor 43400, Malaysia
Pada akhir 1998 memiliki lahan seluas 1108,103 ha, Fakulti Pertanian mempunyai
3 jurusan akademik, yaitu Jurusan Agronomi
dan Hortikultur,
Jurusan Perlindungan Tumbuhan dan Jurusan Sains Tanah. Dimulai pada Januari 1999,
berlakunya proses penstrukturan prodi di Universiti Putra Malaysia yang
melibatkan juga Fakultas Pertanian. pestrukturan ini adalah berkonsepkan
penyatuan atau integrasi elemen utama dalam sistem pertanian yaitu tanaman,
hewan, tanah,
teknologi
dan pengurusan.
Berdasarkan kepada konsep ini, Fakultas Pertanian kini mempunyai 7
Jurusan,yaitu Sains Tanaman, Sains Haiwan, Perlindungan Tumbuhan, Pengurusan
Tanah, Perniagaantani dan Sistem Maklumat, Teknologi Pertanian
dan Akuakultur.
Sebagai
fakultas tertua di Malaysia, maka Fakulti Pertanian mempunyai peranan utama
untuk menangani secara langsung masalah pertanian negara serta prospek
pembangunan industri pertanian dalam jangka masa panjang terutama kepada
program latihan sumber manusia dengan tenaga terlatih yang terdiri daripada
sumber daya manusia yang berpandangan jauh ke hadapan dan berupaya bersaing
dengan industry luar.
Berdasarkann
sistem pendidikan negara, Fakultas Pertanian berusaha mengeluarkan pakar pertanian
terlatih, berjiwa wirausaha dan berupaya menghasilkan teknologi pertanian
terbaru dan tinggi, hasil dari program penyelidikan dan pengkomersilan.
Peringkat
ijazah sarjana muda (Strata Satu)
Setakat ini terdapat lima program
pengajian peringkat ijazah sarjana muda ditawarkan oleh Fakulti Pertanian
- Bacelor Sains Pertanian
- Bacelor Sains Hortikultur
- Bacelor Sains
(Perniagaantani)
- Bacelor Pertanian
(Akuakultur)
- Bacelor Pertanian (Sains
Ternakan)
Peringkat
ijazah lanjutan (Strata Dua)
- Master Sains Pertanian
- Master Sains
- Master Pengurusan Sumber Tanah
- Master Pengurusan
Perladangan
- Master Pengurusan Tanah
Lestari
Organisasi
Fakultas
Pertanian dikepalai oleh seorang Dekan. Beliau dibantu oleh tiga orang wakil Dekan yang masing-masing bertanggungjawab ke
atas aktiviti Akademik, Hal-Ehwal Pelajar dan Alumni, Siswazah, Penyelidikan
dan Antarabangsa, dan Pembangunan, Jaringan Industri dan Masyarakat.
Organisasi
di peringkat jabatan pula diketuai oleh seorang Ketua Jabatan yang
bertanggungjawab ke atas hal ehwal jabatan yang merangkumi perlaksanaan aktiviti
akademik dan pengendalian kerja-kerja penyelidikan.
Fakultas
pertanian ssat ini mempunyai tujuh jurusan terdiri dari Jurusan Sains Tanaman,
Jabatan Perlindungan Tumbuhan, Jurusan Pengurusan Tanah, Jurusan Sains Haiwan,
Jurusan Perniagaantani dan Sistem Maklumat , Jurusan Teknologi Pertanian dan
Jabatan Akuakultur.
Universitas
UPM Fakultas Pertanian menggunakan konsep tanaman Bandaran atau perkarangan
sempit yaitu memanfaatkan lahan kecil. Di setiap blok bangunan UPM menggunakan
konsep bandaran.
- Pada
blok A yaitu blok perikanan menggunakan konsep bandaran yang berpadu
dengan kolam ikan yang sederhana menggunakan barang-barang bekas. Untuk
pembuatan kolam menggunakan sisa bata bekas bangunan, selain itu pada blok
ini terdapat konsep Aquaponik yaitu paduan antara kolam ikan dan di
atasnya tanaman.
- Blok
B yaitu blok Agirbisnis menggunakan konsep bandaran yang berpadu taman
dengan tanaman hidroponik. Tanaman yang di hidroponik diantaranya sawi,
bayam, bawang daun, dll.
- Blok
C yaitu blok Hewan. Pada blok ini menggunakan konsep bandaran yaitu pada
konsep ini ada beberapa kandang hewan yaitu hewan ayam dan kelinci, selan
itu ada tanaman obat-obatan, buan-buahan (anggur, pisang) dan tanaman
hias.
- Blok
D yitu blok ilmu tanah. Pada blok ini juga menggunakan konsep bandaran.
Di lahan praktek Fakultas Pertanian terdapat
beberapa tanaman yaitu ubi, talas, dan pisang. Pada tanaman ubi yang ditanam
adalah ubi kuning dengan luas 2 ekar. Tanaman ubi ditanam secara 2 tahap, tahap
1 ditanam 1 ekar selanjutnya tahap 2 seluas 1 ekar. Bibit ubi kuning pertama
kali dibeli di pengusaha ubi dan selanjutnya melakukan pembibitan sendiri.
Pengolahan dilakukan secara manual dan menggunakan pupuk kandang. Tanaman panen
pada usia 8 bulan lalu dijual dengan harga 70 sen/Kg atau 700 ringgit/ton.
Hasil panen dijual secara borong kepada pengusaha keripik.
Pada
Fakultas Pertanian terdapat 12 rumah kaca yang digunakan para mahasiswa dalam
melakukan penelitian. Di dalam rumah kaca menggunakan system irigasi dan
vertilezer. Adapun tanaman yang ditanam pada rumah kaca ini adalah melon, cabe,
dan tomat yang dijual kesekitar kampus.
2. UTM (Universitas Teknologi Malaysia)
Universitas Teknologi Malaysia beralamat di Kuala Lumpur dan
didirikan pada tahun 2008. UTM memiliki 2 kampus yaitu yang pertama di Johor
Baru dan di Kuala Lumpur. Menjalankan visi untuk menjadi Universitas Penelitian
Wirausaha yang terkenal di dunia, UTM dibentuk menjadi pusat keunggulan
akademis dan teknologi. Misinya adalah menjadi pemimpin dalam pengembangan
sumber daya manusia dan teknologi-teknologi kreatif yang dapat memberikan
kontribusi terhadap kesejahteraan negara. UTM saat ini merupakan institusi
utama di Malaysia untuk bidang teknik, sains dan teknologi. UTM juga merupakan
salah satu universitas terbaik dalam World University Rankings untuk bidang
teknik dan teknologi.
Kebudayaan
penelitian yang menstimulasi diberikan UTM melalui 11 Research Alliances/RA (Persekutuan Penelitian) dalam mata
kuliah-mata kuliah strategis yang akan memberikan kontribusi terhadap kemajuan
dan perkembangan nasional. Selain banyak fakultas akademis, UTM juga memiliki 28 Centres of Excellence/CoE (Pusat Keunggulan) untuk
menyokong penelitian dan pendidikan teknologikal universitas. Semua fasilitas
ini mendukung lingkungan penelitian yang lebih giat di universitas, serta
memperkuat kapasitas pengembangan penelitian, mempromosikan keahlian dan
menstimulasi komersialisasi produk-produk penelitian yang bernilai. UTM juga
terlibat secara aktif dalam kolaborasi penelitian dalam minat yang serupa dengan berbagai
institusi ternama seperti Harvard University, MIT, University of Oxford,
Imperial College of London, University of Cambridge, Tokyo University dan Meiji
University.
Universiti
Teknologi Malaysia menyambut mahasiswa dari seluruh penjuru dunia. UTM saat ini
memiliki mahasiswa-mahasiswa asal Timur Tengah, Indonesia, Nigeria, Sudan,
Pakistan, China, Somalia, Kazakhstan dan negara-negara lainnya.
Keunggulan:
- Akreditasi diri dan otonomi universitas yang
diberikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia
- Universitas yang berfokus pada alumni,
memiliki persentase mahasiswa pascasarjana tertinggi di Malaysia, yaitu
56%, PhD 5,140 (menurut data hingga 31 Desember 2013)
- Memenangi National Intellectual Property Award
sebanyak empat kali, pada tahun 2006,2009,2010 dan 2012
- Masuk dalam Webometrics Ranking of World
Universities pada Juli 2012 oleh Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia
- Masuk dalam Top
University Ranking di Malaysia
Peringkat ke-1: Web Repositori –
2013
Peringkat ke-4 di 4ICU world
University Ranking – 2013
Menempati peringkat ketiga tertinggi
dalam Malaysia University web 2013
Menempati peringkat ketiga
tertinggi dalam dalam World Business School Malaysia pada tahun 2013
- Top 1% dalam QS World University Rankings
2014 untuk kategori Teknik & Teknologi (Teknik Kimia, Sipil &
Teknik Struktural, Teknik Elektrikal dan Teknik Mekanikal)
- Menduduki peringkat ke-2 di Malaysia
Excellence Business School Category untuk Eduniversal 3 Palmes pada tahun
2012
Universitas
Teknologi Malaysia (UTM) merupakan internasional business school yang menerapkan
wirausaha dengan menggunkan teknologi. Ada beberapa teknologi yang telah
diterapkan oleh UTM misalnya robot, sistem parkir, meteran listrik yang lebih
hemat, signal 5G, dan teknologi untuk tanaman baru yang dapat memberikan
informasi apakah tanaman itu tumbuh atau mati.
3.
Genting
Strawberry Park
Agrowisata atau agroturism didefinisikan
sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro
(agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan,
pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.
Secara sederhana pengertian agrowisata
atau wisata agro adalah kegiatan wisata yang berlokasi atau berada di kawasan
pertanian secara umum atau lebih dikhususkan pada areal holtikiltura,
pengembangan agrowisata pada konsep universal dapat ditempuh melalui
disersifikasi dan peningkatan kualitas sesuai dengan persyaratan yang diminta
konsumen dan masyarakatglobal.
Motivasi agroturism adalah
disamping untuk menghasilkan pendapatan tamabahan bagi petani, juga merupakan
kesempatan untuk mendidik orang banyak atau masyarakat tentang pertanian dan
ekosistem. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan
sumberdaya alam, teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau
masyarakat sekitar lokasi wisata. Agrowisata bukan semata merupakan usaha atau
bisnis dibidang jasa yang menjual jasa bagi pemenuhan konsumen akan pemandangan
yang indah dan udara yang segar, namun juga dapat berperan sebagai media
promosi produk pertanian, menjadi media pendidikan, memberikan signal peluang
pengembangan disersifikasi produk agribisnis dan berarti pula dapat menjadi
kawasan pertumbuhan baru wilayah. Dengan demikian agrowisata dapat menjadi
salah satu sumber pertumbuhan daerah baru.
.
Kebun
Stowbery di Genting highland, malaysia adalah suatu agrowisata strawberry dan
bunga, selain itu mereka juga memproduksi beberapa hasil olahan strawberry dan
bunga. Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai
kebun stroberi, berikut akan di bahas mengenai pengertian buah stroberi. Buah
stroberi adalah buah palsu dimana biji buahnya bukan berada dalam daging buah,
melainkan tersebar merata pada permukaan buah. Buah ini berwarna putih
kehijauan, dan ketika masak akan berwarna merah terang. Berikut adalah ciri –
ciri daerah yang dapat dengan subur untuk ditanami buah stroberi :
Ketinggian tempat : 1000- 1500 meter dpl
Kelembaban udara : 80 – 90%
Curah hujan : 600 – 700 mm pertahun
Suhu : 17 – 20 derajat celcius
Media tanam : tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan
organik, tata air dan udara baik.
Untuk
memasuki kebun stawbery ini dikenakan biaya 10 ringgit/orang. Beberapa produk
strawberry yang dihasilkan oleh kebun srawbery di genting highland adalah
Buah segar 100 g : 15 ringgit
Selai 210 gr : 10 ringgit
Jus 1300 gr : 12 ringgit
Gulali : 4 ringgit
Petik buah segar 100 gr
3 orang 8 ringgit
Selai Strawberry Gulali
Strawberry Segar Jus
Segar
Selain buah strawberry di kebun ini
juga terdapat kebun Bunga yang tersusun rapi, apalagi saat ini foto selfi
sedang booming sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan domestic maupun
internasional. Bunga lavender tersebut juga diolah menjadi parfum dan handbody lotion sehingga menjadi daya
tambah nilai ekonomis bunga tersebut. Produk-produk Bunga ada juga berbentuk
boneka bunga, parfum ruangan, vitamin kulit dan lain-lain.
Salep Lavender Ekstrak
Lavender
Hand and body
Lotion Gel
Lavender
Bunga Seruni
(crhsantimum)
Bunga tahi ayam
Bunga mawar
(Rosa canina)
Bunga Pacar air
(impatiens balsamina L )
Bunga
terompet kecil ( Allamanda cathartica)
Bunga Kenop ungu
(kyllinga monocephala rottb)
Bunga Lavender
(Lavendula afficinalis syn L)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam kegiatan
kapita selakta ini dapat disimpulkan :
1.
Agribisnis sebagai suatu
sistem, bukan sebagai sektor karena jika tidak ada salah satu sub sistemnya
maka agribisnis tidak akan berjalan. Susbsistem agribisnis itu sendiri ialah
Hulu, Usahatani, Hilir dan Kelembagaan.
2.
Pada fakultas pertanian
UPM mereka menggunakan konsep bandaran pada setiap gedung sehingga lahan yang
sempit tetap bermanfaat dan dibandaran tersebut diterapkan konsep yang
dipelajari pada materi perkulihan. Selain itu pada sistem rumah kaca di UPM
menggunakan sistem irigasi dan fertilizer untuk tanaman cabe, melon, dan tomat
begitupun dengan sistem budidaya tanaman strawberry di Genting Strawberry Park.
3.
Di UTM tidak di
pungkiri lagi mereka sudah menerapkan teknologi yang selalu ter-update. Mereka
merupakan sekolah bisnis yang sudah mendapat berbagai penghargaan dari
kementrian pendidikan Malaysia. Sehingga kita seharusnya menjasi termotifasi
lagi setelah berkunjung kesana baik dalam bahasa inggris mereka yang baik, karn
menurut saya bahasa inggris merupakan jembatan komunikasi universal sehingga
mereka dapat memperluas ilmu nya dengan referensi dari luar negeri.
4. Tidak
hanya sebagai lahan budidaya di genting strawberry park terdapat agrowisata
tanaman bunga yang menjadi daya tarik wisatawan domestic maupun wisatawan
internasional dikarenakan tempat ini juga sangat indah untuk dijadikan objek
fotografer.
5. Selain
objek agrowisata genting strawberry park juga menghasilkan hasil olahan
strawberry dan olahan dari bunga sehingga mendapat nilai ekonomis.
4.2 Saran
1. Mahasiswa
diharapkan terbuka wawasannya dan termotivasi sehingga dapat menerapkan apa
yang sudah dipelajari khususnya dibidang
pertanian agribisnis di lingkungan.
2. Mahasiswa
juga termotivasi dengan bahasa inggris mereka yang baik. Sehingga setiap
mahasiswa kita setidaknya bisa sedikit banyak bisa berbahasa inggris yang
merupakan bahasa universal di dunia ini
3. Sebaiknya
teknologi pertanian yang digunakan universitas Malaysia dapat diterapkan juga
di pekanbaru yang tentunya didukung oleh pemerintah sehingga dapat memajukan
pertanian dan tidak tertinggal.
4. Kesadaran
dari mahasiswa kita sendiri seharusnya lebih ditingkat akan mengelola bangunan
yang sudah di bangun dan lebih mengoptimalkan bangunan tersebut dalam penunjang
proses pembelajaran . contonya seperti
rumah kaca di fakultas kita yang kurang dirawat dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Baharsjah, S. 1991. Rencana Pembangunan Agribisnis dalam
Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua. Makalah sebagai pengantar Diskusi di Deptan RI (tidak dipubilkasikan).
Krisnamurthi, Y.B. dan-B.
Saragih. 1992. Perkembangan Agribisnis
Kecil. Mimbar Sosek No.6 Desember 1992. Sosek Faperta IPB, Bogor.
Firdaus, Muhammad.
2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Lampiran